Home Berita PERAN DAN SINERGI PASCASARJANA UIT LIRBOYO KEDIRI DALAM UPGRADING KUALITAS RISET GURU

PERAN DAN SINERGI PASCASARJANA UIT LIRBOYO KEDIRI DALAM UPGRADING KUALITAS RISET GURU

50
0
SHARE

Moh. Irmawan Jauhari

NGANJUKRabu 26 September 2024, MIN 8 Nganjuk yang terletak di Desa Kampungbaru Kecamatan Tanjunganom Nganjuk melakukan Workshop PTK untuk meningkatkan kualitas riset dan publikasi karya ilmiah ditingkatan para guru. Langkah ini tentunya selaras dengan upaya pemerintah baik pusat sampai daerah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam bidang pengajaran serta mendorong penguatan literasi. Dalam kegiatan tersebut, salah satu dosen pascasarjana UIT Lirboyo Kediri menjadi salah satu pemantik forum dengan materi Pengumpulan dan Analisis Data yang Efektif dalam PTK.

Unik dan menariknya kegiatan tersebut, MIN 8 Nganjuk mengajak keterlibatan aktif MI imbas di sekitarnya untuk bersama belajar dan berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa spirit berubah menjadi lebih baik bersama-sama melandasi workshop yang dilakukan. Antusias para guru baik dari MIN 8 maupun MI sekitar juga terlihat dengan kehadiran hampir 30an peserta memadati ruang yang digunakan untuk workshop.

Siti Albadriyah, M.Pd.I selaku Kepala MIN 8 Nganjuk menyatakan bahwa, workshop ini dilakukan untuk melakukan peningkatan dan penguatan guru MIN 8 khususnya, serta mengajak bersama-sama MI imbas agar kedepan menjadi lebih baik.

Sutopo, M.Pd.I selaku Kasie Pendma Kab. Nganjuk menjelaskan bahwa, workshop yang dilakukan MIN 8 merupakan strategi cerdas dari lembaga untuk membekali dan menyiapkan guru dalam penguatan literasi. Dimana khususnya literasi dalam kurikulum merdeka merambah pada penguasaan metode riset serta mampu mempublikasikannya dalam jurnal online yang ada.

Dalam sesi penyampaian materi, Dr. Moh. Irmawan Jauhari, M.Pd.I dari pascasarjana UIT Lirboyo menyatakan bila, sebenarnya para guru memiliki basis PTK yang kuat. Mengingat melalui rapat guru, sharing ketika istirahat, mendapatkan masukan dari wali murid maupun komite, merupakan wadah yang bisa dijadikan model penggalian data dalam PTK. Terlebih khususnya dalam pembelajaran yang dilakukan. Sehingga meskipun PTK fokus pada hasil belajar dan prosesnya, namun tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penggalian data, bisa dilakukan diluar dua hal tersebut dengan melibatkan beberapa pihak.

Pada sesi tanya jawab, terlihat para guru menyampaikan problematika baik dalam menulis PTK maupun beberapa hal yang terkait dalam menulis, seperti bagaimana memunculkan motivasi dan strategi menulis yang baik. Nara sumber berdasarkan pengalaman menyatakan bila, menulis terdiri dari tiga bagian yaitu minat, budaya, dan circle. Minat yang kuat, budaya yang baik, dan circle yang mendukung akan mampu menghasilkan guru yang selain mampu mengajar dengan baik, juga mendorong kuatnya budaya dan circle literasi di lembaga.

Acara yang selesai pada pukul 14.00 WIB tersebut ditutup dengan pembagian buku kepada beberapa pihak dari narasumber sebagai bentuk jariyah akademik dan menanamkan budaya menulis serta berbagi hasil tulisan. Kita semua tentunya berharap bahwa kegiatan positif seperti ini menjadi virus positif yang mampu membangkitkan nafas riset dan publikasi ditingkatan para guru. Mengingat mereka adalah avantgarde dari dunia pendidikan kita hari ini. Semoga