Home Kolom Dosen Budaya dan Nilai AKHLAK di BUMN

Budaya dan Nilai AKHLAK di BUMN

732
0
SHARE

Budaya dan Nilai AKHLAK di BUMN

Sobat. Di bulan Ramadhan 1445 H penulis berkesempatan SAFARI Ramadhan bersama Badak LNG dan PKT di Bontang Kaltim, hampir tiap bulan Ngisi Pra Purna tugas para professional di beberapa BUMN. Maka tulisan kali ini saya akan menuliskan perihal Budaya akhlak di BUMN, atau Badan Usaha Milik Negara, penting dalam menentukan bagaimana perusahaan tersebut beroperasi dan berinteraksi dengan stakeholder, termasuk karyawan, pelanggan, dan masyarakat umum. Budaya akhlak di BUMN mencakup nilai-nilai seperti integritas, transparansi, tanggung jawab sosial, dan etika bisnis yang baik.

Integritas adalah landasan dari budaya akhlak yang kuat di BUMN. Karyawan di BUMN diharapkan untuk bertindak secara jujur dan adil dalam setiap interaksi bisnis. Mereka harus mematuhi hukum dan regulasi yang berlaku serta menghindari segala bentuk korupsi atau praktik bisnis yang tidak etis.
Transparansi juga sangat penting. BUMN diharapkan untuk menjalankan operasinya secara terbuka, menyediakan informasi yang jelas dan akurat kepada para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan masyarakat umum. Ini membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas perusahaan.

Selain itu, tanggung jawab sosial juga menjadi bagian integral dari budaya akhlak di BUMN. Perusahaan-perusahaan ini diharapkan untuk memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari operasi mereka, serta berkontribusi pada pembangunan masyarakat melalui program-program kegiatan sosial dan pembangunan yang berkelanjutan.

Seluruh aspek budaya akhlak ini secara bersama-sama membentuk identitas dan reputasi BUMN di mata masyarakat. Dengan mengutamakan nilai-nilai ini, BUMN dapat menjadi agen perubahan positif dalam pembangunan ekonomi dan sosial negara serta memberikan contoh yang baik bagi perusahaan swasta lainnya.

1. Nilai Amanah

Nilai amanah merupakan aspek penting dalam budaya akhlak di BUMN maupun di berbagai organisasi lainnya. Amanah mengacu pada kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan kepada seseorang atau sebuah entitas untuk menjalankan tugas atau mengelola sumber daya dengan sebaik-baiknya, dengan penuh integritas, dan sesuai dengan kepentingan pemegang amanah.

Dalam konteks BUMN, nilai amanah mencakup beberapa hal:

1. Kepercayaan Pemerintah dan Masyarakat: BUMN diberikan amanah oleh pemerintah sebagai wakil dari kepentingan publik. Oleh karena itu, kepercayaan pemerintah dan masyarakat adalah hal yang sangat penting. BUMN harus menjalankan tugasnya dengan integritas dan profesionalisme agar mempertahankan kepercayaan tersebut.
2. Manajemen Keuangan yang Bertanggung Jawab: BUMN seringkali mengelola sumber daya keuangan yang signifikan, baik itu dana publik maupun hasil dari investasi. Nilai amanah mengharuskan BUMN untuk mengelola keuangan dengan cermat, transparan, dan akuntabel.
3. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang Berkelanjutan: Jika BUMN beroperasi di sektor yang melibatkan sumber daya alam atau lingkungan, nilai amanah menuntut agar sumber daya tersebut dikelola secara bertanggung jawab, dengan memperhatikan keberlanjutan serta dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.
4. Pelayanan Publik yang Bermutu: BUMN yang bergerak dalam sektor layanan publik, seperti transportasi atau layanan kesehatan, harus menjalankan tugasnya dengan baik dan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat, sesuai dengan amanah yang diberikan.
5. Kepatuhan Terhadap Aturan dan Regulasi: BUMN harus mematuhi semua aturan dan regulasi yang berlaku, baik itu dalam hal hukum, pajak, maupun standar operasional. Ini mencerminkan komitmen mereka terhadap nilai amanah dan integritas.
Nilai amanah menjadi landasan yang kuat dalam membentuk budaya akhlak di BUMN, yang pada akhirnya membantu menjaga kepercayaan masyarakat dan pemerintah serta mencapai tujuan-tujuan organisasi secara berkelanjutan.

2. Nilai Kompeten.

Nilai kompeten merupakan aspek penting dalam budaya akhlak di BUMN, yang menekankan pentingnya kualitas, keahlian, dan profesionalisme dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Nilai ini mencakup beberapa hal:

1. Peningkatan Kualitas Layanan dan Produk: BUMN diharapkan untuk memberikan layanan dan produk yang berkualitas kepada masyarakat. Nilai kompeten mendorong BUMN untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan produknya melalui inovasi, efisiensi, dan pembelajaran yang berkelanjutan.
2. Pengembangan Kompetensi Karyawan: BUMN perlu mengembangkan kompetensi dan keterampilan karyawan agar dapat menjalankan tugas mereka dengan baik. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan, pendidikan lanjutan, dan program pengembangan karir yang terencana.
3. Kepemimpinan yang Kompeten: Kepemimpinan yang kompeten sangat penting dalam mengarahkan BUMN menuju kesuksesan. Para pemimpin di BUMN harus memiliki kualitas kepemimpinan yang baik, termasuk kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, mengelola tim dengan efektif, dan memotivasi karyawan.
4. Komitmen terhadap Kualitas dan Keunggulan: Nilai kompeten mendorong BUMN untuk berkomitmen pada kualitas dan keunggulan dalam setiap aspek operasionalnya. Hal ini meliputi proses produksi yang efisien, pengelolaan yang cermat terhadap sumber daya, dan penerapan praktik-praktik terbaik dalam semua bidang.
5. Inovasi dan Perbaikan Berkelanjutan: BUMN perlu menjadi agen perubahan yang progresif dengan mendorong inovasi dan perbaikan berkelanjutan dalam operasinya. Nilai kompeten mendorong BUMN untuk selalu mencari cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan nilai tambah bagi masyarakat.
Dengan mengedepankan nilai kompeten, BUMN dapat menjadi organisasi yang efektif, responsif, dan berkelanjutan, yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi dan memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan ekonomi dan sosial negara.

3. Nilai Harmonis.

Nilai harmonis mencerminkan pentingnya kerjasama, keseimbangan, dan keharmonisan dalam interaksi antara individu, tim, dan berbagai pihak yang terlibat dalam operasional BUMN. Nilai ini menggarisbawahi pentingnya membangun hubungan yang baik, menghormati perbedaan, dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Beberapa aspek dari nilai harmonis di BUMN meliputi:

1. Kerjasama Tim: BUMN seringkali melibatkan banyak orang dengan berbagai latar belakang dan keahlian. Nilai harmonis mendorong kerjasama tim yang efektif di antara karyawan untuk mencapai tujuan bersama dan mengatasi tantangan bersama.
2. Keseimbangan Antara Kehidupan Pribadi dan Profesional: BUMN perlu memperhatikan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional karyawan. Nilai harmonis menekankan pentingnya memberikan dukungan untuk menciptakan lingkungan kerja yang seimbang dan mendukung bagi karyawan.
3. Penghargaan Terhadap Keanekaragaman: BUMN biasanya memiliki karyawan dari beragam latar belakang budaya, etnis, dan agama. Nilai harmonis menekankan pentingnya menghormati dan menghargai keanekaragaman ini serta menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah bagi semua.
4. Keseimbangan Antara Kepentingan Stakeholder: BUMN harus memperhatikan berbagai kepentingan stakeholder, termasuk karyawan, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat umum. Nilai harmonis mendorong BUMN untuk mencari keseimbangan yang baik antara kepentingan semua pihak yang terlibat dalam operasional perusahaan.
5. Resolusi Konflik yang Konstruktif: Konflik adalah bagian dari interaksi manusia, namun penting untuk menangani konflik dengan cara yang konstruktif dan harmonis. Nilai harmonis mendorong BUMN untuk mengembangkan mekanisme resolusi konflik yang efektif dan mempromosikan dialog yang terbuka dan saling pengertian.

Dengan mengutamakan nilai harmonis, BUMN dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif, produktif, dan membangun hubungan yang baik dengan semua pihak yang terlibat, yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan-tujuan organisasi secara berkelanjutan.

4. Nilai Loyal.

Nilai loyalitas sangat penting dalam konteks BUMN karena menciptakan ikatan yang kuat antara karyawan, perusahaan, dan stakeholder lainnya. Nilai ini memperkuat rasa tanggung jawab, komitmen, dan dedikasi terhadap visi dan misi perusahaan. Berikut beberapa aspek dari nilai loyal di BUMN:

1. Komitmen terhadap Visi dan Misi Perusahaan: Karyawan BUMN yang memiliki nilai loyal akan berkomitmen untuk mendukung visi dan misi perusahaan secara aktif. Mereka memahami dan memegang teguh tujuan organisasi, dan berusaha untuk mencapainya dengan penuh dedikasi.
2. Setia pada Nilai-Nilai Perusahaan: Nilai loyal juga mencakup kesetiaan terhadap nilai-nilai inti perusahaan seperti integritas, transparansi, dan keberlanjutan. Karyawan yang loyal akan bertindak sesuai dengan nilai-nilai ini dalam setiap aspek pekerjaan mereka.
3. Pengembangan Karir dan Kesejahteraan Karyawan: BUMN yang menunjukkan nilai loyal akan memperhatikan pengembangan karir dan kesejahteraan karyawan. Mereka akan berusaha untuk memberikan kesempatan yang adil dan merata bagi semua karyawan untuk berkembang dan meraih kesuksesan dalam karir mereka.
4. Kerjasama dan Kolaborasi yang Kuat: Nilai loyal mendorong karyawan untuk bekerja sama dan berkolaborasi secara efektif dengan rekan kerja dan tim mereka. Mereka akan memprioritaskan kepentingan tim dan perusahaan di atas kepentingan pribadi, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.
5. Pelayanan yang Berkualitas kepada Pelanggan dan Stakeholder: Karyawan yang loyal akan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dan stakeholder lainnya. Mereka memahami pentingnya mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka dengan baik.

Nilai loyal adalah pondasi yang kuat bagi budaya kerja yang positif dan produktif di BUMN. Dengan mendorong nilai ini, BUMN dapat membangun tim yang solid, mencapai tujuan perusahaan dengan lebih efektif, dan memperkuat posisinya sebagai agen perubahan yang positif dalam masyarakat.

5. Nilai Adaptif.

Nilai adaptif menjadi semakin penting dalam lingkungan bisnis yang terus berubah, termasuk di BUMN. Nilai ini menekankan kemampuan untuk berubah, berinovasi, dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan, teknologi, dan kebutuhan pasar. Beberapa aspek dari nilai adaptif di BUMN meliputi:

1. Fleksibilitas dalam Pengambilan Keputusan: Nilai adaptif mendorong BUMN untuk memiliki proses pengambilan keputusan yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan situasi. Karyawan didorong untuk berpikir kreatif dan mencari solusi baru ketika menghadapi tantangan.
2. Inovasi dan Pengembangan Produk/ Layanan: BUMN perlu mendorong inovasi dan pengembangan produk/layanan yang responsif terhadap kebutuhan pasar yang berubah. Nilai adaptif memotivasi karyawan untuk terus mencari cara baru untuk meningkatkan produk/layanan dan memenuhi harapan pelanggan.
3. Pembelajaran dan Pengembangan Karyawan: Nilai adaptif juga mencakup pentingnya pembelajaran dan pengembangan karyawan secara terus-menerus. BUMN perlu memberikan pelatihan dan dukungan yang diperlukan agar karyawan dapat mengembangkan keterampilan baru dan menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi dan tuntutan pasar.
4. Kesiapan terhadap Perubahan Lingkungan: BUMN harus siap menghadapi perubahan lingkungan, baik itu perubahan regulasi, kebijakan pemerintah, atau kondisi pasar. Nilai adaptif mendorong BUMN untuk memantau perubahan-perubahan ini dengan cermat dan meresponsnya dengan cepat dan efektif.
5. Kepemimpinan yang Berorientasi pada Perubahan: Pemimpin di BUMN harus memimpin dengan teladan dalam menghadapi perubahan. Mereka harus menjadi agen perubahan yang memotivasi dan menginspirasi karyawan untuk beradaptasi dan berinovasi.

Dengan menginternalisasi nilai adaptif, BUMN dapat menjadi lebih responsif, inovatif, dan kompetitif dalam menghadapi tantangan-tantangan yang terus berkembang dalam lingkungan bisnis saat ini. Hal ini akan membantu mereka untuk tetap relevan dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

6. Nilai Kolaboratif.

Nilai kolaboratif memperkuat pentingnya kerjasama, komunikasi terbuka, dan keterlibatan aktif semua pihak yang terlibat dalam operasional BUMN. Hal ini menciptakan lingkungan di mana individu dan tim bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa aspek dari nilai kolaboratif di BUMN meliputi:

1. Kerjasama Antar Tim dan Departemen: Nilai kolaboratif mendorong kerjasama yang erat antara berbagai tim dan departemen di BUMN. Ini memungkinkan pertukaran ide, pengetahuan, dan sumber daya untuk mencapai hasil yang lebih baik dan lebih efisien.
2. Partisipasi Karyawan dalam Pengambilan Keputusan: BUMN yang mengedepankan nilai kolaboratif memberikan kesempatan bagi karyawan untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Ini menciptakan rasa kepemilikan dan komitmen yang lebih tinggi terhadap tujuan perusahaan.
3. Kemitraan dengan Pihak Eksternal: Nilai kolaboratif juga mencakup kemitraan dengan pihak eksternal seperti mitra bisnis, pemerintah, dan organisasi non-profit. BUMN bekerja sama dengan pihak-pihak ini untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang terlibat.
4. Komunikasi Terbuka dan Transparan: Komunikasi yang terbuka dan transparan adalah kunci dari nilai kolaboratif. BUMN perlu menciptakan lingkungan di mana informasi dapat bergerak secara bebas dan dipertukarkan dengan jujur di antara semua pihak yang terlibat.
5. Penyelesaian Masalah Secara Bersama-sama: Nilai kolaboratif mendorong penyelesaian masalah secara bersama-sama dengan melibatkan berbagai perspektif dan keahlian. Ini memungkinkan BUMN untuk menemukan solusi yang lebih inovatif dan efektif untuk tantangan yang dihadapi.

Dengan menginternalisasi nilai kolaboratif, BUMN dapat membangun budaya kerja yang inklusif, responsif, dan adaptif. Ini membantu mereka untuk meningkatkan kinerja mereka, memperkuat hubungan dengan semua pihak yang terlibat, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi secara lebih efektif.

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

( DR Nasrul Syarif M.Si. Penulis Buku Gizi Spiritual. Coach dan Mentor Persiapan Pensiun dan Entrepreneurship di beberapa BUMN. Dosen pascasarjana UIT Lirboyo)